Minat Berwirausaha


Tarmudji (2006) menyatakan bahwa minat adalah perasaan tertarik atau berkaitan pada sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang meminta/menyuruh. Tarmudji menyatakan bahwa minat seseorang dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan seorang lebih tertarik pada suatu obyek lain dan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.

Hurlock dalam Riyanti (2003) menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan bila seseorang bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan terbentuk minat yang kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi bersifat sementara atau dapat berubah-ubah.

Crow & Crow dalam Yuwono dkk (2008) menyebutkan ada tiga aspek minat pada diri seseorang, yaitu:

a.      Dorongan dari dalam untuk memenuhi kebutuhan diri sebagai sumber penggerak untuk melakukan sesuatu.

b.      Kebutuhan untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang akan menentukan posisi individu dalam lingkungannya.

c.       Perasaan individu terhadap suatu pekerjaan yang dilakukannya.

Masrun dalam Yuwono et al. (2008) menyatakan bahwa banyak lulusan perguruan tinggi belum mampu berwirausaha. Mahasiswa cenderung berpikir bagaimana caranya mereka bisa diterima bekerja sesuai dengan gelar kesarjanaannya dan dengan gaji yang sesuai ketika menyelesaikan kuliahnya. Mereka berpendapat lebih baik menganggur daripada mendapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahliannya. Lebih lanjut Masrun menyatakan bahwa penduduk yang mempunyai pendidikan tinggi justru kurang berminat menjadi wirausaha, tercatat hanya 10% yang berminat menjadi wirausaha. Mereka yang pendidikannya rendah justru 49% yang berminat menjadi wirausaha.

Dalam Enterpreneur.s Handbook seperti yang dikutip oleh Wirasasmita dalam Suryana (2006: 55) dikemukakan beberapa alasan yang menumbuhkan minat seseorang menjadi wirausaha yakni:

1.      Alasan keuangan. Untuk mencari nafkah, menjadi kaya, mencari pendapatan tambahan dan sebagai jaminan stabilitas keuangan.

2.      Alasan sosial. Memperoleh gengsi/status agar dikenal dan dihormati banyak orang, menjadi teladan untuk ditiru orang lain dan agar dapat bertemu banyak orang.

3.      Alasan pelayanan. Agar bisa membuka lapangan pekerjaan dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.

4.      Alasan pemenuhan diri. Untuk bisa menjadi seorang atasan, mencapai sesuatu yang diinginkan, menghindari ketergantungan kepada orang lain, menjadi lebih produktif dan menggunakan potensi pribadi secara maksimum.

Mudjiarto et al. (2005: 42) menyatakan bahwa bahwa umumnya orang berminat membuka usaha sendiri karena beberapa alasan berikut ini:

1)     Mempunyai kesempatan untuk memperoleh keuntungan.

2)     Memenuhi minat dan keinginan pribadi.

3)     Membuka diri untuk berkesempatan menjadi bos bagi diri sendiri.

4)     Adanya kebebasan dalam manajemen.

Zimmerer (2004) menyatakan bahwa ada 8 faktor yang menjadi pendorong pertumbuhan minat kewirausahaan, yakni:

1)    Pendapat bahwa wirausaha adalah seorang pahlawan.

2)    Pendidikan kewirausahaan.

3)    Faktor ekonomi dan kependudukan.

4)    Pergeseran dari ekonomi industri ke ekonomi jasa.

5)    Kemajuan teknologi.

6)    Gaya hidup bebas.

7)     E-Commerce dan The World Wide Web.

8)    Terbukanya peluang bisnis internasional.

Swasono (1978) menyatakan bahwa individu yang berminat wirausaha lebih dipacu oleh keinginan berprestasi daripada hanya sekedar mengejar keuntungan. Seseorang wirausaha tidak cepat puas akan hasil yang dicapai akan tetapi selalu mencari cara dan kombinasi baru serta produksi baru sehingga tercapai perluasan usahanya. Hal ini berarti individu yang mempunyai minat berwirausaha harus memiliki sikap bertanggung jawab dengan memperhitungkan konsekuensi yang mungkin ada. Minat berwirausaha akan menarik individu terhadap suatu usaha dimana usaha tersebut dirasakan dapat memberikan suatu yang berguna, bermanfaat dan sangat penting bagi kehidupan dirinya sehingga menimbulkan suatu dorongan atau keinginan untuk mendapatkannya. Pada minat berwirausaha dibutuhkan kesanggupan untuk berhubungan dengan bidang kewirausahaan sehingga individu memiliki minat terhadap pekerjaan wirausaha.

Leave a comment